KETAHANAN
NASIONAL
Dede Mahendra
Universitas Gunadarma
AHMAD NASHER S.I.KOM MM
Pengertian
Ketahanan Nasional
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika,
yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari
luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional
juga diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena
itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia.
Ketahanan
Nasional dalam GBHN
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya
dimasukkan ke dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan
ketahanan nasional dalam GBHN 1998 sebagai berikut :
1. Untuk
tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke
tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun dari
luar.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara.
3.Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi,
politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan.
4. Ketahanan
ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan dan
kebenaran ideologi pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasiona, kemampuan menangkal penetrasi
ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
5. Ketahanan
politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945
yang mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
6. Ketahanan
ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan
merata.
7. Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi
kehidupan sosial budaya yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila
yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial da
budaya manusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadap TUHAN YME, rukun, bersatu, cinta tanah
air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi, seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
8. Ketahanan
pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis. Mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.
Ketahan nasional sebenarnya sangat dibutuhkan oleh
setiap bangsa terutama Indonesia. Indonesia merupakan tempat strategis dan kaya
akan segala sumber kekayaan alamnya. apapun jenis tanaman yang ditanam di negri
ini pasti akan tumbuh. Tapi dari sisi lain hal itu mermberikan dampak negatif
bagi keutuhan NKRI. Sebenarnya banyak sejarah-sejarah yang berhubungan tentang
Ketahanan Nasional, dari sejarah-sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa
konsep ketahanan nasional Indonesia berawal dari konsepsi kekuatan nasional
yang dikembangkan oleh kalangan militer, pemikiran konseptual ketahanan
nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah dimasukkan dalam
GBHN.
Tujuan
Ketahanan Nasional dalam Bidang Ideologi
Dengan ketahanan nasional khususnya dalam bidang
ideology memiliki tujuan yang sangat penting guna dipakai sebagai dasar
cita-cita bersama dari ketahanan nasional yang dibangun dari kemntapan ideology
dengan begitu dapat menangkal berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan
ganguan seperti penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan ideologi bangsa. Dengan begitu, memungkinkan berjalannya pembangunan
nasional yang bertujuan kesejahteraan rakyat dan kelngsunga hidup bangsa.
Ketahanan nasional di bidang ideologi juga ditujukan
untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik dar luar
atau dalam negeri yang secara langsung atau tidak membahayakan kelangsungan
kehidupan Pancasila sebagai landasan negara.
Pengaruh
Aspek Ideologi
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan
kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1.
IDEOLOGI DUNIA
A.
Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar
(intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak.
Tokoh :
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
B.
Komunisme (ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas
kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan
mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis
& borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme
akan :
- Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta.
- Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
- Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
- Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
- Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
C.
Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2.
IDEOLOGI PANCASILA
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi)
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua
nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar atau dalam,
langsung atau tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa
yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah
pembinaan sebagai berikut :
- Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
- Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
- Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
- Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
- Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
- Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.
Asas
dan Landasan Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari
nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara.
Adapun asas-asas ketahanan nasional
(lemhanmas,2000:99-11) adalah sebagai berikut :
a. Asas
kesejahteraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan
keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan
nasional.
b. Asas
komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya,
ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
c. Asas
kekeluargaan
Asas ini
bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
hal ini hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan
kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Sedangkan landasan dari ketahanan nasional adalah
sebagai berikut :
- Pancasila Landasan Idiil.
- UUD 1945 Landasan Konstitusional.
- Wawasan Nusantara Landasan Konseptual.
Sifat
Ketahanan Nasional
a. Mandiri
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri,
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
merupakan syarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan
strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat dan pengertian bahwa yang ada di
dunia ini selalu berubah dan perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula.
Upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa
depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional
yang baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi
tingkat ketahanan nasional Indonesia berarti makin tinggi daya tangkap yang
dimiliki bangsa dan Negara Indonesia.
d. Konsultasi
dan kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan
sifat konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata, tetapi lebih bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling
menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Pokok-Pokok
Pikiran Dasar Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan
nasional yang disebut Ketahanan Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran
berikut :
a. Manusia
Berbudaya
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan
sebagai makhluk yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal
dan berbagai keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan
eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi
kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan :
- Dengan Tuhan, disebut Agama..
- Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
- Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
- Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
- Dengan manusia, disebut Sosial.
- Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi.
- Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
b. Tujuan Nasional, Falsafah dan
Ideologi
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan
Nasional karena suatu organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang
telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam mencapai
tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah
tersebut.
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal
ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut :
- Alinea pertama menyebutkan : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
- Alinea kedua menyebutkan : “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.” Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
- Alinea ketiga menyebutkan : “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.
- Alinea keempat menyebutkan : “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa
Ancaman Dalam dan Luar Negeri
Dalam menghadapi masalah ketahanan nasional suatu
negara, permasalahan ketahanan nasional yang dihadapi Indonesia diantaranya
berasal dari dua sumber, yaitu dalam negeri dan luar negeri. Contoh kasus
permasalahan ketahanan nasional dari dalam negeri yaitu adanya pemberontakan
dari berbagai daerah, seperti ancaman gerakan RMS, GAM, maupun Papua Merdeka.
Minimnya nasionalisme masyarakat dan adanya unsur ketidakpercayan masyarakat
dapat menyebabkan masyarakat tidak segan segan melakukan pemberontakan.
Sedangkan permasalahan dari luar yaitu adanya
unsur-unsur campur tangan pihak lain dalam menguasai kedaulatan NKRI, sebagai
contoh kasus sipadan dan ligitan, yang kemudian dimenangkan oleh pihak
Malaysia. Bukan hanya kewajiban pemerintah, masyarakat sebagai bagian dari
sishankamrata tentunya wajib ikut andil dalam pelaksanaan menjaga ketahanan
nasional yang baik dan kokoh.
Aspek-Aspek
Ketahanan Nasional
Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek
kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 2
aspek yaitu :
a) Aspek alamiah
- Geografi
Posisi letak
geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua, yaitu
Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra
Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara
kepulauan, maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri
khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang
demikian diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan
keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan
geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang
memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan
dari geopolitik.
- Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi
tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah
satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan
secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya
dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal
memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga
ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus
didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan
generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.
- Kependudukan
Merupakan
unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah
penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan
nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa
penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut
memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga
dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi
kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat
persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana
pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut
kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial,
seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan
sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap
dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi
dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah
yang di atas.
b) Aspek Sosial
- Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
- Politik
Ketahanan aspek politik dalam
negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik
yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang
mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra
positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar
negeri perlu ditingkatkan.
- Ekonomi
Peranan
Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan
bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup
orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang
seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang
memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan
hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya
kepada konsumen atau pemakai.
-
Sosial Budaya
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua mempertahankan
kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari
lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena
itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia
terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur
social dan pola hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita
bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat
yang bersangkutan.
-
Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara
serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan
dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Kedudukan
dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Kedudukan,
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
2. Fungsi,
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional
perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola
tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –
regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner
ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu
alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan
waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai
dengan rancangan program.
Kesimpulan :
Ketahananan nasional
merupakan suatu kondisi dinamika bangsa yang meliputi dari segenap aspek-aspek
kehidupan nasional yang saling terintegrasi berisi keuletan,kekuatan, dan
ketangguhan untuk menghadapi serta mengatasi segala
tantangan,rintangan,hambatan dan juga permasalahan serta ancaman-ancaman yang
datang dari dalam maupun dari luar untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional
suatu negara juga merupakan suatu
kondisi yang mencerminkan kehidupan nasional yang ada di suatu negara itu
sendiri sehingga harus dibina secara terus - menerus mulai dari pribadi
sendiri,keluarga,lingkungan atau masyarakat, serta daerah - daerah yang
meliputinya bermodalkan keuletan,kekuatan,kegigihan, dan ketangguhan yang
berisi kemampuan untuk membangun kekuatan nasional yang berfungsi sebagai
pengokoh negara yang bersatu dalam menghadapi segala ancaman. Pembangunan keamanan
disuatu negara dapat ditempuh melalui program-program pengembangan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta program-program pengembangan keamanan
dalam negeri..
Ketahanan nasional sangat
penting dan sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk pada aspek ekonomi sampai sosial budaya serta merupakan hal mutlak yang harus dimiliki
setiap bangsa dan negara. Jika bangsa Indonesia ingin tetap mempertahankan
negara dari ganguan serta ancaman bangsa atau negara lain, maka harus
memperkuat ketahanan nasionalnya itu sendiri. Dengan memperkuat ketahanan nasional
merupakan cara yang paling ampuh dan efektif, karena telah mencakup banyak
landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
Referensi Ketahanan Nasional:
http://theresiaaaw.blogspot.com/2013/05/makalah-kewarganegaraan-3-ketahanan.html
http://arikathemousleemah.blogspot.com/2013/11/makalah-ketahanan-nasional.html
http://kumpulansebuahskripsi.blogspot.com/2014/11/contoh-makalah-pkn-tentang-ketahanan.html
http://dhillatm.blogspot.co.id/2015/06/ketahanan-nasional.html
http://dhillatm.blogspot.co.id/2015/06/ketahanan-nasional.html